Berikut ini adalah lanjutan dari Gambaran Umum Pereokonomian Indonesia Part 2
REPELITA IV ( 1 April 1989 – 31 Maret 1993 )
Selama Pelita IV strategi pembangunan tetap Selama Pelita IV strategi pembangunan tetap dasarkan trilogi pembagunan yaitu : pemertaan, pertumbuhan, dan stabilitas. Namun upaya perbaikan kinerja perekonomian menghadapi kendala yaitu:
- Turunya harga migas
- Turunya cadangan devisa
- Krisis likuiditas perbankan akibat langkanya aliran dana masuk dari masyarkat
- Inflasi masih cukup tinggi ( 52,9 % )
- Kesenjangan makin melebar
Upaya yang dilakukan pemerintah antar lain :
1. Melakuakan deregulasi
- Memberikan kemudahan impor bahan baku industri dalam negeri
- Memberikan kemudahan bagi perusahaan PMA, untuk : melakukan pinjaman bank, dan kegiatan distribusi barang dan jasa
2. Melakuakan devaluasi rupiah ( dari Rp 625/$ menjadi Rp 970/$, kemudian dari Rp 1.134/$ menjadi Rp 1.644/$, dengan sistem kurs bebas0, yang bertujuan untuk meningkatkan Ekspor Non Migas, mengendalikan impor, dan meningkatkan penerimaan pajak3. Melakukan kebijakan imbal beli ( counter purchase )
- Pembeli dari luar negeri diwajibkan membeli barang dalam negeri minimal = nilai yang diekspornya
- Memperlancar perizinan di bidang produksi, jasa serta investasi
- Mobilisasi dana di pasar uang ( dengan mempermudah persyaratan pendirian bank umum, perizinan, serta mengizinkan masuknya modal asing )
- Deregulasi dibifang perdagangan & hubungan laut ( berupa, penyederhanaan izin usaha, izin trayek, pembelian kapal, penghapusan tata niaga impor, penghapusan bea masuk& bea masuk tambahan )
- Penyederhanaan proses impot mesin
- Penyederhanaan izin masuk dan bekerja bagi tenaga kerja asing.
Dengan kerja keras, menghadapi berbagai kendala da n tantangan perekonomian global, akhirnya dalam kurun waktu tersebut, pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai diatas 7 % per tahun.
Repelita V ( 1 April 1993 – 31 Maret 1998 )
Dengan tetap berlandaskan pada Trilogi pembangunan . Pada pelita V ini penekanan kebijakan diarahkan pada “ Pemerataan”, dengan prioritas “ Sektor Industri yang didukung oleh sector pertanian”
Kendala – kendala yang dihadapi:
- Munculnya blok-blok Perdagangan Dunia ( ADTA, NAFTA, APEC, dsb )
- Persaingan bisnis makin kompetitif
- High Cost
- Kualitas SDM makin rendah
- Utang luar negeri makin meningkat
- Upaya yang dilakukan pemerintah antar lain:
- Melakukan diversifikasi produk ekspor ( khususnya nin migas )
- Melakukan deregulasi, antar lain : tentang pengaturan Investasi Asing
Selama Pelita V, laju pertmbuhan ekonomi, dapat dipertahankan, rata – rat diatas 6 % per tahun
Repelita VI ( 1 April 1998 – 31 Maret 2002 )
Dalam pelita VI , kebijkan pembangunan dilandasi oleh Trilogi pembanguan, dengan tetap mengedepankan “pemerataan “
Tantangan yang dihadapi antara lain :
- Income per kapita masih rendah
- Laju pertumbuhan penduduk masih cukup tinggi
- Kesenjangan makin meningkat
- Bertambahnya jumlah penduduku miskin
- Rendahnya peneyerapan Tenaga Kerja
- Rendahnya kualitas SDA dan lingkungan
- Masih tingginya Angka kematian ibu & bayi.
Melalui berbagai upaya / kebijakan yang dilakukan, selama pelita VI, sasaran pertumbuhan ekonomi rata-rata diatas 6 %, dapat dicapai.
Tag: arti Repelita, Pelita IV, Pelita V, tantangan ekonomi indonesia 2010, kejanggalan Pelita VI