- Alegori ialah gaya bahasa perbandingan yang membandingkan dua buah keutuhan berdasarkan persamaannya secara menyeluruh.
Contoh:
Kami semua berdoa, semoga dalam mengarungi samudra kehidupan ini, kamu berdua akan sanggup menghadapi badai dan gelombang.
- Litotes adalah gaya bahasa perbandingan yang menyatakan sesuatu dengan memperendah derajat keadaan sebenarnya, atau yang menggunakan kata-kata yang artinya berlawanan dari yang dimaksud untuk merendahkan diri.
Contoh:
– Dari mana orang seperti saya ini mendapat uang untuk membeli barang semahal itu.
– Silakan, jika kebetulan lewat, Saudara mampir ke pondok saya.
- Metafora adalah gaya bahasa perbandingan yang membandingkan dua hal yang berbeda berdasarkan persamaannya.
Contoh:
– Gelombang demonstrasi melanda pemerintah orde lama.
– Semangat juangnya berkobar, tak gentar menghadapi musuh.
- Personifikasi atau penginsanan adalah gaya babasa perbandingan. Benda-benda mati atau benda-benda hidup selain manusia dibandingkan dengan manusia, dianggap berwatak dan berperilaku seperti manusia.
Contoh:
– Bunyi lonceng memanggil-manggil siswa untuk segera masuk kelas.
– Nyiur melambai-lambai di tepi pantai
- Simile adalah gaya bahasa perbandingan yang mempergunakan kata-kata pembanding (seperti, laksana, bagaikan, penaka, ibarat, dan lain sebagainya) dengan demikian pernyataan menjadi lebih jelas.
Contoh:
– Hidup tanpa cinta bagaikan sayur tanpa garam.
– Wajahnya seperti rembulan.
- Simbolik adalah gaya, bahasa kiasan, mempergunakan lambang-lambang atau simbol-simbol untuk menyatakan sesuatu. Misal, bunglon lambang manusia yang tidak jelas pendiriannya; lintah darat lambang manusia pemeras; kamboja lambang kematian.
Contoh:
Janganlah kau menjadi bunglon!
- Tropen adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata yang maknanya sejajar dengan pengertian yang dimaksudkan.
Contoh:
– Seharian ia berkubur di dalam kamarnya.
– Bapak Presiden terbang ke Denpasar tadi pagi.